Oleh: Dr Agus Muchsin, M.Ag (Wakil Dekan Bidang AUPK Fakultas Syariah IAIN Parepare) Pakkawarui madecenge Sappai madecenge Pugaui madecenge Deceng tu polena Lontara’ Paseng merupakan tulisan yang tertuang dalam lontara’ yang berisi pesan pesan bijak dari pendahulu orang bugis. Penulis tertarik dengan kalimat di atas yang diunggah melalui fb hari senin tanggal 3 Februari 2020. Sumber:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=115663583256507&id=101740281315504 Pesan bijak ditanamkan oleh pendahulu bugis tersebut sebaiknya menjadi pegangan saat beraktifitas, terutama dalam membangun kinerja. Pesan tersebut bukan hanya meliputi perbuatan semata tapi tidak berbatas. Kebaikan tidak cukup untuk dilaksanakan tapi menjadi sebuah ideologi dari nilai nilai etis, dicari, dilakukan karena akan menghasilkan kebaikan. Rentetan kalimat lontara ’ tersebut relevan dengan paradigma filosofis. Corak ini sebenarnya juga dilakukan oleh Rasulullah saw saat menyampaikan kebenaran, paradigma...
Opini Oleh Budiman, S.Ag., M.H.I. (Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare) Alquran membumi setelah sebelumnya melangit bukan tanpa alasan. Ia 'turun' dengan sejumlah misi, dan misi utamanya adalah untuk menjadi hudan (panduan) bagi segenap manusia dalam hidup dan kehidupannya. Selain itu, Alquran adalah Annur dan Nur (cahaya). Kedua terma ini menunjuk pada nama dan fungsi Alquran yang dapat bermakna "cahaya" yang menerangi bumi, langit, hati, bahkan semesta. Agaknya tidak berlebihan apabila dinyatakan bahwa proses penyebarluasan cahaya di bumi melalui Alquran dimulai saat Baginda Nabi SAW hijrah dari Mekah ke Yatsrib. Itu sebabnya ketika menetap di Yatsrib, Baginda Nabi mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah Munawwarah (kota/peradaban yg tercahayakan). Dalam ungkapan lain, hijrah Baginda Nabi merupakan proses "transmisi cahaya" yang secara kasat mata akumulasi cahaya itu telah rampung tatkala berakhirnya pewahyuan dan dengan adanya u...
Resensi Buku (Bagian 1) Peresensi Buku : Suherman Syach Judul Buku : Anregurutta Ambo Dalle: Maha Guru dari Bumi Bugis Penulis Buku : H. M. Nasruddin Anshory Ch. Penerbit : Tiara Wacana Yogyakarta Tahun Terbit : 2009 Tebal : 180 halaman Buku ini termasuk langka. Masih sulit menemukan buku atau pun tulisan yang mengurai secara lengkap sosok, perjalanan dan perjuangan Andregurutta Ambo Dalle. Penulis buku ini, H. M. Nasruddin Anshory Ch., secara runtut mengisahkan sosok Anregurutta Ambo Dalle mulai masa kanak-kanak, remaja, hingga masa perjuangan, pengabdian dengan berbagai peristiwa penting yang terjadi di dalamnya. Menurut pengakuan H. M. Nasruddin Anshory Ch dalam catatan pengantarnya, buku ini merupakan hasil riset yang dia lakukan secara langsung kepada Anregurutta Ambo Dalle selama 8 bulan. Pada tahun 1988, penulis tinggal satu atap dengan Anregurutta Ambo Dalle bersama keluarga dan santri-santrinya. Hal ini memungkinkan bahwa fakta-fakta yang tertuang dalam buku ini merupakan penu...
Komentar
Posting Komentar