Workshop Kajian Naskah Bahasa Arab, Mahasiswa diharap Mampu Telusuri Sumber Sejarah
IAIN Parepare--- Program studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengadakan workshop kajian naskah bahasa Arab, Senin (23/07).
Kegiatan berlangsung di ruang seminar gedung Tarbiyah yang diikuti sebanyak 30 peserta. Ketua panitia, Khusnul Khatimah mengungkapkan, "kegiatan ini diprioritaskan agar mahasiswa terampil dalam membaca kitab kuning sebagai salah satu sumber naskah untuk sejarah peradaban Islam," jelasnya saat jeda (istirahat) kegiatan.
Rencananya workshop akan berlangsung hingga 28 Juli mendatang. Dengan mengundang salah satu dosen Pendidikan Bahasa Arab yaitu Kaharuddin Ramli, M. Pd. I sebagai narasumber. Selain itu, pembelajaran workshop tidak hanya dilakukan dalam ruangan (indoor) tetapi juga outdoor (di luar ruangan) yang turut dipandu oleh instruktur alumni mahasiswa pendidikan bahasa Arab.
Sementara ketua penanggung jawab Prodi Sejarah Peradaban Islam, Musyarif melihat antusias para peserta workshop. "Anak-anak itu punya antusias untuk mengikuti kegiatan ini bahkan dari awal kita menargetkan hanya untuk semester dua. Ternyata anak-anak kita ini punya minat yang besar untuk mengetahui bahasa sebagai alat menelusuri referensi-referensi Arab pada khususnya mengenai sejarah," ungkapya.
Lebih lanjut Musyarif berharap agar mahasiswa mampu menelusuri sumber-sumber sejarah seperti situs-situs lontara baik yang menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa klasik seperti bahasa Bugis.
Kegiatan berlangsung di ruang seminar gedung Tarbiyah yang diikuti sebanyak 30 peserta. Ketua panitia, Khusnul Khatimah mengungkapkan, "kegiatan ini diprioritaskan agar mahasiswa terampil dalam membaca kitab kuning sebagai salah satu sumber naskah untuk sejarah peradaban Islam," jelasnya saat jeda (istirahat) kegiatan.
Rencananya workshop akan berlangsung hingga 28 Juli mendatang. Dengan mengundang salah satu dosen Pendidikan Bahasa Arab yaitu Kaharuddin Ramli, M. Pd. I sebagai narasumber. Selain itu, pembelajaran workshop tidak hanya dilakukan dalam ruangan (indoor) tetapi juga outdoor (di luar ruangan) yang turut dipandu oleh instruktur alumni mahasiswa pendidikan bahasa Arab.
Sementara ketua penanggung jawab Prodi Sejarah Peradaban Islam, Musyarif melihat antusias para peserta workshop. "Anak-anak itu punya antusias untuk mengikuti kegiatan ini bahkan dari awal kita menargetkan hanya untuk semester dua. Ternyata anak-anak kita ini punya minat yang besar untuk mengetahui bahasa sebagai alat menelusuri referensi-referensi Arab pada khususnya mengenai sejarah," ungkapya.
Lebih lanjut Musyarif berharap agar mahasiswa mampu menelusuri sumber-sumber sejarah seperti situs-situs lontara baik yang menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa klasik seperti bahasa Bugis.
Komentar
Posting Komentar